Defenisi Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat
materi/substansi pembelajaran (teaching material) yang disusun secara
sistematis, menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Pada dasarnya berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap,
tindakan, dan ketrampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa
fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasa tertentu
yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Lebih lanjut disebutkan
bahwa bahan ajar berfungsi sebagai :
1. Pedoman bagi pengajar yang akan
mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran.
2. Pedoman bagi siswa yang akan
mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran.
3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan
hasil pembelajaran.
Sumber
Bahan Ajar
Sumber bahan ajar merupakan tempat
di mana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam mencari sumber bahan ajar, siswa
dapat dilibatkan untuk mencarinya. Misalnya, siswa ditugasi untuk mencari
koran, majalah, hasil penelitian, dsb. Hal ini sesuai dengan prinsip
pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan untuk
mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Sumber-sumber dimaksud dapat disebutkan di
bawah ini :
1. Buku teks
Buku teks yang diterbitkan oleh
berbagai penerbit dapat dipilih untuk digunakan sebagai sumber bahan ajar. Buku
teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis matapelajaran
tidak harus hanya satu jenis, apa lagi hanya berasal dari satu pengarang atau penerbit.
Gunakan sebanyak mungkin buku teks agar dapat diperoleh wawasan yang luas.
2. Laporan hasil penelitian
Laporan hasil penelitian yang
diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para peneliti sangat berguna
untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang atual atau mutakhir.
3. Jurnal (penerbitan hasil
penelitian dan pemikiran ilmiah)
Penerbitan berkala yang berisikan
hasil penelitian atau hasil pemikiran sangat bermanfaat untuk digunakan sebagai
sumber bahan ajar. Jurnal-jurnal tersebut berisikan berbagai hasil penelitian
dan pendapat dari para ahli di bidangnya masing-masing yang telah dikaji
kebenarannya.
4. Pakar bidang studi
Pakar atau ahli bidang studi penting
digunakan sebagai sumber bahan ajar. Pakar tadi dapat dimintai konsultasi
mengenai kebenaran materi atau bahan ajar, ruang lingkup, kedalaman, urutan,
dsb.
5. Profesional
Kalangan professional adalah
orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu. Kalangan perbankan misalnya
tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan. Sehubungan dengan itu bahan ajar
yang berkenaan dengan eknomi dan keuangan dapat ditanyakan pada orang-orang
yang bekerja di perbankan.
6. Buku kurikulum
Buku kurikulm penting untuk
digunakan sebagai sumber bahan ajar. Karena berdasar kurikulum itulah standar
kompetensi, kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan. Hanya saja
materi yang tercantum dalam kurikulum hanya berisikan pokok-pokok materi.
Gurulah yang harus menjabarkan materi pokok menjadi bahan ajar yang terperinci.
7. Penerbitan berkala seperti harian,
mingguan, dan bulanan.
Penerbitan berkala seperti Koran
banyak berisikan informasi yang berkenaan dengan bahan ajar suatu
matapelajaran. Penyajian dalam koran-koran atau mingguan menggunakan bahasa
popular yang mudah dipahami. Karena itu baik sekali apa bila penerbitan
tersebut digunakan sebagai sumber bahan ajar.
8. Internet
Bahan ajar dapat pula diperoleh
melalui jaringan internet. Di internet kita dapat memperoleh segala macam
sumber bahan ajar. Bahkan satuan pelajaran harian untuk berbagai matapelajaran
dapat kita peroleh melalui internet. Bahan tersebut dapat dicetak atau dikopi.
9. Media audiovisual (TV, Video, VCD,
kaset audio)
Berbagai jenis media audiovisual
berisikan pula bahan ajar untuk berbagai jenis mata pelajaran. Kita dapat
mempelajari gunung berapi, kehidupan di laut, di hutan belantara melalui siaran
televisi.
10. Lingkungan ( alam, sosial, senibudaya,
teknik, industri, ekonomi
Berbagai lingkungan seperti
lingkungan alam, lingkungan social, lengkungan seni budaya, teknik, industri,
dan lingkungan ekonomi dapat digunakan sebgai sumber bahan ajar. Untuk
mempelajari abrasi atau penggerusan pantai, jenis pasir, gelombang pasang
misalnya kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa pantai sebagau sumber.
Fungsi
Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi atau
substansi pembelajaran yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh
dari kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik serta memiliki banyak
fungsi. Fungsi bahan ajar tersebut dikategorikan menjadi tiga,
yaitu :
1. Fungsi bahan ajar bagi pendidik, antara lain
dapat menghemat waktu mengajar, mengubah peran pendidik menjadi seorang
fasilitator, proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan interaktif serta
sebagai alat evaluasi pencapaian hasil belajar.
2. Fungsi bahan ajar bagi peserta didik, antara
lain menjadikan peserta didik dapat belajar tanpa harus ada pendidik atau teman
peserta didik yang lain, dapat belajar kapan saja dan dimana saja, dapat
belajar sesuai kecepatannya masing-masing peserta didik, dapat belajar menurut
urutan yang dipilihnya sendiri, membantu potensi peserta didik untuk menjadi
pelajar yang mandiri, serta dapat dijadikan sebagai pedoman bagi peserta didik
yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran dan
merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari atau dikuasainya.
3. Fungsi bahan ajar menurut strategi pembelajaran
yang digunakan
a. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran klasikal,
antara lain: Sebagai satu-satunya sumber informasi dan pengawas, sebagai
pengendali proses pembelajaran dan sebagai bahan pendukung proses pembelajaran
yang diselenggarakan.
b. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran individual,
antara lain: Sebagai media utama dalam proses pembelajaran, sebagai penunjang
media pembelajaran individual lainnya serta sebagai alat untuk menyusun dan
mengawasi proses peserta didik dalam memperoleh informasi
c. Fungsi bahan ajar dalam pembelajaran kelompok,
yaitu sebagai bahan yang terintegrasi dengan proses belajar kelompok, dengan
cara memberikan informasi tentang informasi tentang peran orang-orang yang
terlibat dalam belajar kelompok, latar belakang materi, serta petunjuk tentang
proses pembelajaran kelompoknya sendiri.
Pengtingnya
Bahan Ajar
Pentingnya bahan ajar dalam kegiatan
pembelajaran dapat dianalogikan seperti pentingnya bahan-bahan untuk memasak.
Jika tidak ada bahan yang digunakan dalam memasak, maka tidak akan ada masakan
yang dihasilkan. Sebaliknya, jika terdapat bahan makanan untuk dimasak maka
akan dihasilkan suatu makanan walaupun itu sangat sederhana. Dengan melihat
analogi tersebut kita dapat memahami bahwa bahan memiliki kedudukan yang
penting terhadap suatu proses. Demikian pula halnya dengan bahan ajar dalam
proses pembelajaran.Bahan ajar merupakan komponen yang harus ada di dalam
proses pembelajaran.
Hernawan et al. (2012:4) mengatakan
bahwa “bahan pembelajaran merupakan seperangkat materi atau substansi pelajaran
yang disusun secara runtut dan sistematik serta menampilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.” Bahan
pembelajaran inilah yang dibentuk sedemikian rupa menjadi bahan ajar yang akan
membantu siswa dalam proses pembelajaran. Jadi bahan ajar merupakan segala
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar, bentuknya bisa tertulis maupun tidak tertulis.
Pengembangan bahan ajar memiliki
beberapa fungsi diantaranya yaitu sebagai pedoman bagi siswa terhadap
kompetensi yang harus dikuasai, sebagai pedoman bagi guru untuk mengarahkan
kegiatan pembelajaran, dan sebagai alat evaluasi pembelajaran. Fungsi bahan
ajar bagi siswa yaitu sebagai pedoman terhadap kompetensi yang harus dikuasai.
Melalui bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran, siswa dapat memahami
materi dan konsep yang dipelajari dengan lebih mudah. Sedangkan fungsi dari
bahan ajar bagi guru adalah sebagai pedoman dalam mengarahkan kegiatan
pembelajaran.
Bahan ajar merupakan bagian
penting dalam pelaksanaan pendidikan. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah
dalam melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam
belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan
dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan. Buku disusun dengan harapan
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan bahan ajar,
seperti kepala sekolah, guru, pengawas sekolah maupun pembina pendidikan
lainnya. Bagi kepala sekolah buku ini dapat dijadikan bahan pembinaan bagi guru
yang mengalami kesulitan dalam mengembangkan bahan ajar.
Kepala sekolah dalam kegiatannya
sehari-hari juga memerlukan bahan ajar sebagai alat bantu dalam melakukan
promosi ataupun presentasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan
sekolah. Bagi guru bukui diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam
mengembangkan bahan ajar. Dengan mempelajari buku ajar diharapkan para guru
akan mendapatkan informasi tentang pengembangan bahan ajar yang pada gilirannya
para guru dapat mengembangkan bahan ajar untuk membantu dirinya dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Di samping itu diharapkan guru juga akan
termotivasi untuk mengembangkan bahan ajar yang beragam dan menarik sehingga
akan menghasilkan satu kegiatan belajar mengajar yang bermakna baik bagi guru
maupun bagi peserta didiknya. Pengembangan bahan ajar adalah merupakan tanggung
jawab guru sebagai pengajar bagi peserta didik.
Bagi pengawas sekolah atau para
pembina pendidikan lainnya keberadaan buku pedoman ini pasti bermanfaat. Karena
setiap pengawas harus mengetahui berbagai hal yang dilakukan oleh guru,
sehingga jika terdapat kesulitan yang dialami oleh guru, pengawas dapat segera
membantunya. Dengan membaca buku pedoman ini pengawas akan mendapatkan
pemahaman dan masukan-masukan tentang bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh
guru dalam meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian
maka pengawas akan mendapatkan bekal dalam melaksanakan tugas kepengawasan
yaitu membina guru dalam mengembangkan bahan ajar.
Guna menghasilkan tamatan yang
mempunyai kemampuan sesuai standard kompetensi lulusan, diperlukan pengembangan
pembelajaran untuk setiap kompetensi secara sistematis, terpadu, dan tuntas.
mau nanya.. bagaimana cara buat bahan ajar dari hasil penelitian dalam bentuk power point.. apa beda dengan presentasi hasil penelitian?? mkasih
BalasHapusTerimakasih
BalasHapus