Senin, 02 Juni 2014

DEFENISI, PETINGNYA, DAN TATA CARA PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN

A.   Defenisi Pengelolaan Kelas
Adapun Beberapa definisi mengenai pengelolaan kelas menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1.    Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang membantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan. (Dr. Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan siswa : 1987 : 68).
2.    Pengelolaan kelas adalah kegiatan mengatur tata ruang kelas untuk pengajaran dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi. (Pengelolaan belajar dan kelas, E. Komar dan Uus Rusnadi 1993)
3.    Pengelolaan kelas adalah usaha dari pihak guru untuk menata kehidupan kelas yang dimulai daari perencanaan kurikulumnya, penataan prosedur dan sumber belajarnya, lingkungannya untuk memaksimalkan efesiensi, memantau kemajuan siswa dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin timbul. (Cece Wijaya dan A. Tabrani Rusyar, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar, 1992 : 113).
4.    Made Pidarta dengan mengutip pendapat Lois V. Johnson dan Marry A. Bany, mengemukakan bahwa pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problema dan situasi kelas. Dalam hal ini guru bertugas menciptakan, memelihara dan mempertahankan sistem / organisasi kelas. Sehingga individu siswa dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya dan energinya pada tugas-tugas individual.
5.    Menurut Hadari Nawawi ( 1989 : 115 ), pengelolaan kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personal untuk melakukan kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid. Suharsimi memahami pengelolaan kelas yang menyangkut pengelolaan siswa dan pengelolaan fisik ( ruangan, perabot, alat pengajar ).

Jadi, dari beberapa definisi diatas saya bisa menyimpulkan bahwa tentang pengertian pengelolaan kelas, dapat saya simpulkan bahwa pengelolaan kelas adalah kegiatan yang terencana yang sengaja dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal, membangun iklim sosio-emosional yang positif serta menciptakan suasana hubungan interpersonal yang baik. Sehingga diharapkan proses belajar dan mengjar dapat berjalan secara efektif dan efesien, sehingga tercapai tujuan pembelajaran.


B.   Pentingnya Pengelolaan Kelas
Dalam proses pembelajaran di kelas yang sangat penting untuk dilakukan oleh seorang guru adalah mengupayakan atau menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik. Segala aspek pendidikan pengajaran berproses, guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan sifat-sifat individualnya.
Dengan kondisi belajar yang baik diharapkan proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik pula. Proses pembelajaran yang baik akan meminimalkan kemungkinan terjadinya kegagalan serta kesalahan dalam pembelajaran. Maka dari itu penting sekali bagi seorang guru memiliki kemampuan menciptakan kondisi belajar mengajar yang baik dan untuk mencapai tingkat efektivitas yang optimal dalam kegiatan pembelajaran.
C.   Tata Cara Pengelolaan Kelas
Adapun tata cara pengelolaan kelas dalam pembelajaran, akan dibahas melalu dari segi Prosedur, Rancangan dan Strategi Pengelolaan Kelas.
1.    Prosedur, prosedur pengelolaan kelas merupakan serangkaian langkah kegiatan pengelolaan kelas yang dilakukan agar tercipta kondisi kelas yang optimal serta mempertahankan kondisi optimal tersebut supaya proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Kegiatan - kegiatan mengelola kelas mengacu kepada tindakan pencegahan (preventif) dan tindakan penyembuhan (kuratif).

2.    Rancangan Pengelolaan Kelas, rancangan merupakan serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kaitannya dengan tugas guru, berarti guru menentukan serangkaian kegiatan tentang langkah-langkah pengelolaan kelas yang disusun secara sistematis berdasarkan pemikiran yang rasional untuk tujuan menciptakan kondisi lingkungan pembelajaran bagi siswa yang optimal.
Dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
a.    Pemahaman terhadap arti, tujuan dan hakikat pengelolaan kelas, akan memberikan arah kepada apa, mengapa dan bagaimana harus berbuat dalam manajemen kelas.
b.    Pemahaman terhadap hakikat siswa yang dihadapinya, maksudnya setiap siswa pada setiap saat, si lingkungan tertentu akan memperlihatkan sikap dan tingkah laku tertentu
c.    Pemahaman terhadap bentuk penyimpangan serta latar belakang tindakan penyimpangan yang dilakukan oleh siswa, melalui identifikasi masalah penyimpangannya yang dihadapinya.
d.    Pemahaman terhadap pendekatan-pendekatan yang dapat digunakan dalam manajemen kelas. Pemahaman ini akan menambah kemampuan dalam menyesuaikan pendekatan tertentu dengan masalah penyimpangan yang dilakukan oleh siswa.
e.    Pemilikan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat rancangan proseedur manajemen kelas.
Kelima faktor di atas merupakan hal-hal yang patut dipertimbangkan dalam penyusunan rancangan prosedur pengelolaan kelas. Setelah rancangan prosedur pengelolaan kelas disusun, hal yang penting adalah proses pelaksanaan rancangan tersebut. Peranan dan pengaruh guru menjadi penting, karena di samping kemampuan dan keterampilan guru dalam melaksanakan rencangan tersebut, maka sikap, tingkah laku, kepribadian, serta kemampuan berinteraksi merupakan aspek yang perlu mendapatkan perhatian.

3.    Strategi Pengelolaan Kelas, pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru akan efektif apabila guru tersebut menguasai strategi pengelolaan kelas. Hal-hal yang berkaitan dengan pengelolaan kelas meliputi :
a.    Pengorganisasian kelas, Pengorganisasian kelas terdiri dari :
1)    Mengatur tempat duduk dalam bentuk letter U/tapal kuda atau lingkaran. Hal ini memudahkan siswa untuk memandang maupun berpindah.
2)    Membuat jadwal harian dan mendiskusikannya setiap pagi apabila ada beberapa perubahan.
3)    Para siswa diberi janji sampai guru benar-benar memaparkan secara jelas kegiatan yang akan datang.
4)    Mendorong siswa untuk bertanggungjawab dalam belajar untuk tidak mengerjakan tugas-tugas siswa lainnya.
5)    Menetapkan kegiatan rutin untuk mengumpulkan pekerjaan rumah, mendistribusikan kertas pekerjaan, dan sebagainya.
6)    Berkeliling di dalam ruangan dan memperhatikan kebutuhan individual.
7)    Mengingatkan siswa tentang prosedur kunci erat kaitannya dengan pelajaran yang akan datang.
8)    Melakukan kompetisi kelompok untuk merangsang transisi yang lebih banyak lagi.
b.    Kegiatan komunikasi, di dalam strategi komunikasi terdapat sending skills dan receiving skills. Sending sklills berupa keterampilan-keterampilan yang disampaikan kepada siswa, sedangkan receiving skills dalam bentuk keterampilan yang diterimakan kepada siswa. Sending skills terdiri dari: melakukan perjanjian dengan segera, berbicara langsung dengan siswa, berbicara dengan santun, bertanggungjawab dalam membuat pernyataan melalui kata “saya”, membuat pernyataan daripada membuat pertanyaan. Receiving skills terdiri dari, tidak menilai apa yang didengar tetapi bersifat empatik, agar membuat pendengar jelas upayakan aktif dan reflektif dalam mendengar, lakukan tatap muka dan selalu memperhatikan informasi nonverbal, sarankan kepemimpinan yang kuat dengan menggunakan gesture, ekspresi wajah dan gerakan badan.


c.    Kegiatan monitoring, beberapa teknik sangat berguna untuk merespon beberapa gangguan yang terjadi di kelas, diantaranya :
1)    Amati kelas secara periodik.
2)    Tangani secara tenang dan cepat apabila terdapat perilaku siswa yang mengganggu di kelas.
3)    Ingatkan kembali kepada siswa tentang prosedur dan aturan kelas.
4)    Ciptakan agar siswa-siswa patuh terhadap prosedur dan aturan kelas.
5)    Berikan penjelasaan kepada siswa bahwaa akibat gangguan tersebut akan mendapatkan konsekuensi khusus.
6)    Lakukan konsekuensi untuk kelainan perilaku siswa secara konsisten.
7)    Berikan informasi kepada siswa bahwa mereka akan memilih konsekuensi-konsekuensi sesuai perilakunya.
8)    Gunakan konsekuensi yang bernuansa edukatif.
9)    Tatkala terdapat satu atau dua siswa yang mengganggu kelas, upayakan siswa lainnya di kelas tersebut fokus terhadap tugas.
d.    Menyampaikan pembelajaran, beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru dalam kegiatan ini, yaitu :
1)    Libatkan siswa dalam menilai pekerjaannya maupun kegiatan pembelajaran.
2)    Buatlah hand-out, definisi atau petunjuk belajar untuk membantu siswa mengorganisir cara berpikir dan memusatkan perhatian.
3)    Ajukan pertanyaan dan berikan waktu untuk berpikir sebelum disuruh menjawab.
4)    Gunakan berbagai gaya untuk melayani perbedaan individu siswa dalam belajar.
5)    Sediakan tugas-tugas sesuai dengan tingkat kesukarannya agar mampu melayani variasi tingkat kecakapan siswa.
6)    Apabila mungkin bahan pembelajaran sesuaikan dengan kehidupan siswa.
7)    Berikan semangat, ciptakan antisipasi dan lakukan berbagai kegiatan yang mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam belajar.
8)    Libatkan pembelajaran siswa melalui kerjasaama kelompok, kompetisi dalam kelompok, diskusi kelompok, debat dan bermain peran.


0 komentar:

Posting Komentar