Senin, 02 Juni 2014

Karakteristik Terbaik dan Terburuk Dari Seorang Pendidik

Karakteristik Terbaik Dari Seorang Guru

No.
Karakteristik
Penjelasan
1.
Cara pembelajaran yang tidak membosankan
Kejadian ini terjadi saat saya masih duduk dibangku sekolah tingkat SMP, guru saya ini sering menjelaskan pelajaran dengan menyelingi sedikit candaan disetiap materi yang diajarkan sehingga kelas yg selalu diajar tidak membosankan.
2.
Dapat diajak sharing
Sewaktu SMA kami sering meminta waktu guru kami untuk diajak sharing, baik dalam hal pelajaran maupun dalam hal kehidupan social kami namun dalam lingkup yang terbatas.
3.
Tidak pilih kasih
Guru kami saat di SMP ini, sangat baik dan adil dalam hal memberi penilaian bagi murid-muridnya tanpa memandang statute dari murid-muridnya, yang saat itu ada segelintir murid atau teman sekelas kami yang merupakan anak dari seorang pejabat daerah.
4.
Disiplin
Sangat disiplin itulah karakter guru saya saat duduk dibangku sekolah tingkat dasar atw SD, namun itu baru saya sadari sekarang bahwa itu sangat mendidik bagi saya agar tidak menyianyiakan waktu begitu saja.
5.
Baik
Kami sangat menghormati guru kami yang satu ini nama pak Rahman, sebab guru kami sangat baik, murah senyum, ramah dan dalam pemberian materi pelajaran sangat baik.



Karakteristik Terburuk Dari Seorang Guru
No.
Karakteristik
Penjelasan
1.
Pemarah / Galak
Namanya pak Husain itulah nama guru saya yang sangat pemarah, sedikit sedikit marah, ada sebab dan tanpa sebab selalu saja marah, mungkin saja itu sudah menjadi sifat bawaannya kali sejak lahir.
2.
Membosankan
SMP kelas 2 guru saya yang bernama pak Palogai, dia adalah sosok guru yang sangat membosankan menurut saya sebab, setiap masuk mengajar hanya absen, menyuruh salah seorang teman saya tuk membaca materi yang dipelajari dan teman yang lain mencatat lagi materi yang dibaca teman kami.
3.
Jutek
Guru yang jutek tidak akan disenangi oleh murid-muridnya apalagi kalau tidak pernah senyum, jangankan untuk menjadi seorang guru yang disenangi sama murid, yang ada malah murid akan jarang atau enggan menegur gurunya yang jutek itu, dan itulah yang terjadi saat masih SMA.
4.
Mendikte
Salah seorang guru saya yang mengajar disaat masih SMA, sangat mendikte saya atau murid-muridnya, seharusnya itu boleh dilakukan menurut saya sebab itu akan berdampak tidak baik bagi murid dikarenakan cara belajar atau kemampuan dari seorang murid berbeda-beda.
5.
Pilih kasih
Barulah saat SMA sya mendapatkan guru yang memiliki karakter pilih kasih, nama tidak usah disebut, dan menurut saya itu sangat tidak bagus karena akan menimbulkan kecemburuan sosial.


0 komentar:

Posting Komentar